Training Coaching untuk Tumbuhkan Soft Skill Karyawan

Training Coachingl Karywa

Persaingan perusahaan memanglah ketat. Kita dituntut untuk menguasai banyak skill, baik itu soft skill atau hard skill agar dapat bersaing dalam dunia industri yang ketat. Maka dari itu, banyak sekali lembaga pelatihan atau perusahaan yang menyediakan program training dan coaching untuk meningkatkan soft skill pekerjanya agar senantiasa optimal dalam memberikan performa di tempat kerja.

Mengingat makna istilahnya yang cukup mirip, banyak yang suka keliru mengartikan istilah training dan coaching, bahkan dari penyelenggara pelatihan itu sendiri. Keduanya memang sama-sama berfungsi untuk membina dan meningkatkan kemampuan, tetapi dilihat dari metodologi pelatihanya, keduanya jelas berbeda. Agar tidak salah tanggap, yuk kenali perbedaan training dan coaching berikut ini!.

Training biasanya memfokuskan untuk menumbuhkan pengetahuan dan wawasan kepada karyawan atau peserta training. Training biasanya dilakukan oleh sekelompok orang dengan satu atau fasilitator untuk membentuk suatu kemampuan dalam meraih tujuan tertentu dari sebuah perusahaan atau organisasi. Training biasanya terdiri dari beberapa peserta yang kemudian dipandu oleh satu orang trainer atau fasilitator. Mereka akan diberikan materi secara satu arah. Materi biasanya akan disesuaikan dengan permasalahan yang dialami para peserta training sehingga materi yang disampaikan sudah pasti relevan.
Training bisa disebut juga dengan workshop. Selain materi, training juga fokus pada praktek, karena softskill akan mudah dikuasai jika dipraktekkan secara berulang. Seorang trainer akan memecah sebuah masalah ke dalam soslusi-solusi simpel dan langkah-langkah mudah untuk diterapkan. Jadi, peserta training akan lebih mudah memahami cara mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan kerja atau organisasinya. .

Berbeda dengan training yang cenderung memberikan solusi dan pemahaman, coaching justru memberikan pancingan dan menggali permasalahan klien lebih dalam agar klien mampu menelaah permasalahaannya. Biasanya seorang coach yang sesungguhnya tidak akan memberikan solusi untuk pertanyaan permasalahan pekerjaan atau bisnis, tetapi seorang coach akan terus menggali dan memastikan klien untuk menjalankan hal-hal yang ingin dia lakukan.
Coaching tidak akan dimulai sampai kita bisa mengidentifikasi tujuan kita. Seorang coach hanya akan membantu kita dalam berpikir, menimbulkan insight, serta menstrukturkan pikiran. Setelah itu, ia akan memastikan apakah kita melakukan apa yang kita katakan atau tidak.
Proses coaching yang dilakukan di tempak kerja akan berdampak positif pada karyawan.
Data menunjukkan bahwa produtivitas karyawan akan meningkat sebagak 22% saat mengikuti training, namun apabila dibarengi dengan coaching, produktivitasnya akan lebih meningkat menjadi 88%. Jadi, coaching memang berdampak dalam mengefektifkan materi training. .

Risconsulting, konsultan training yang berfokus pada pengembangan SDM untuk peningkatan karakter, soft skill, pengetahuan untuk performa karyawan atau individu di tempat kerja. Risconsulting memiliki program training sekaligus coaching yang akan meningkatkan produktivitas individu dalam organisasi atau perusahaan.

Program training Risconsulting merancang konten training sesuai kebutuhan perusahaan (custome content). Sementara program coaching memformulasikan dengan baik setiap session coaching untuk mendapat insight dari fungsi yang berbeda di dalam satu organisasi. Komunikasi dua arah menjadikan sistem coaching menjadi lebih intensif, sehingga coach akan semakin mudah menggali permasalahan dan menstrukturkan pikiran klien sehingga produktifitas klien semakin prima.

Untuk selengkapnya, silakan kunjungi risconsulting.id dan dapatkan program training yang akan mengupgrade soft skill-mu!