Popular Articles

January 15, 2025

Pembelajaran Inovasi Dengan Permainan Lego Build

pembelajaran-inovasi-dengan-permainan-lego-build

Siapa yang tidak kenal dengan Lego? Mainan kecil yang biasa dimainkan oleh anak-anak maupun remaja ini ternyata berguna untuk orang dewasa dalam tim lho!. Asal mula mainan Lego ini diciptakan oleh seorang tukang Kayu asal Denmark, Ole Kirk Christiansen pada tahun 1932 sebelum akhirnya pada tahun 1934 merintis perusahaan berkelas dunia yang saat ini dipegang oleh sang cucu Kjeld Kirk Kristiansen.

Tidak hanya menginspirasi anak-anak untuk berimajinasi, Lego juga digunakan oleh orang dewasa sebagai sarana bermain dan juga hobi. Konsep bermain saat ini juga diimplementasikan pada kegiatan bisnis dan belajar orang dewasa, mengingat pada saat bermain imajinasi dan ide sangat terbuka luas dan dalam kondisi yang aman.  Lego Serious Play merupakan salah satu metoda bermain yang dapat diaplikasikan dalam konteks bisnis bagi seluruh level di organisasi, mulai dari staf sampai dengan ke level Executive.

Lego Serious Play atau LSP adalah metode fasilitasi dalam suatu proses workshop yang terstruktur untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam konteks bisnis/organisasi. LSP dapat memunculkan pemikiran kreatif dan ide - ide spontan melalui menggunakan konsep think with your hand. Menarik sekali bukan?

Manfaat Pembelajaran inovasi dengan permainan lego build Apa saja?

Pembelajaran inovasi menggunakan permainan LEGO Build memiliki banyak manfaat dalam konteks pengembangan keterampilan kreatif dan kerja tim. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Meningkatkan Kreativitas

  • LEGO memungkinkan peserta untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara visual dan kreatif.
  • Memicu cara berpikir out-of-the-box dengan membangun solusi yang tidak terduga dan unik.

2. Memfasilitasi Pembelajaran Interaktif

  • Mengubah proses pembelajaran menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan interaktif.
  • Memudahkan peserta dalam memahami konsep-konsep kompleks melalui simulasi fisik yang mudah dimengerti.

3. Mengembangkan Pemikiran Sistemik

  • Permainan LEGO mendorong peserta untuk memikirkan hubungan antara bagian-bagian kecil dalam membentuk solusi besar.
  • Melatih kemampuan untuk melihat gambaran besar dan mengelola kompleksitas.

4. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

  • Mendorong peserta untuk menemukan solusi kreatif terhadap tantangan nyata dengan cara yang tidak konvensional.
  • Memperkuat kemampuan iterasi, eksperimen, dan refleksi saat membangun solusi.

5. Mengasah Kolaborasi Tim

  • Mendorong kerja sama dan komunikasi efektif antara anggota tim dalam membangun proyek bersama.
  • Meningkatkan kemampuan mendengarkan, berbagi ide, dan memecahkan konflik secara konstruktif.

6. Memperkuat Keterlibatan dan Motivasi

  • Aktivitas yang menyenangkan meningkatkan partisipasi aktif peserta dalam proses pembelajaran.
  • Membuat pengalaman belajar lebih berkesan dan memotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan inovatif.

7. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

  • Peserta dilatih untuk menjelaskan solusi mereka dengan jelas menggunakan visualisasi dari model LEGO yang mereka buat.
  • Mengembangkan cara berpikir yang terstruktur dalam menyampaikan ide.

8. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Desain

  • Menggunakan pendekatan desain thinking untuk merancang, membangun, dan menguji solusi yang inovatif.
  • Melibatkan empati, ideasi, dan prototipe dalam proses belajar.

9. Meningkatkan Ketangkasan (Agility)

  • LEGO Build mendorong adaptasi cepat terhadap perubahan ide dan tantangan selama proses konstruksi.
  • Melatih fleksibilitas dalam menyesuaikan strategi dengan kondisi yang berubah.

Dengan semua manfaat ini, pembelajaran menggunakan LEGO Build menjadi salah satu metode yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kolaborasi dalam lingkungan pembelajaran modern maupun korporat.

Tujuan mengunakan Media Pembelajaran inovasi dengan permainan lego build apa saja ?

Tujuan penggunaan media pembelajaran inovasi dengan permainan LEGO Build meliputi beberapa aspek penting yang mendukung pengembangan keterampilan kreatif, kolaboratif, dan berpikir sistemik. Berikut adalah tujuan utama dalam menggunakan LEGO sebagai media pembelajaran inovasi:

1. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

  • Tujuan: Memfasilitasi peserta untuk mengembangkan ide-ide baru dan solusi kreatif melalui pembuatan model dengan LEGO. Hal ini membantu peserta berpikir di luar batasan konvensional dan mencoba pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah.

2. Mengajarkan Pemecahan Masalah

  • Tujuan: Melalui permainan LEGO, peserta diajak untuk merancang, membangun, dan menguji solusi terhadap masalah yang diberikan. Proses ini mengajarkan cara untuk memecahkan masalah dengan cara yang praktis dan kreatif.

3. Meningkatkan Kolaborasi dan Kerja Tim

  • Tujuan: LEGO Build mendorong peserta untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan saling mendukung untuk membangun solusi yang lebih baik. Ini meningkatkan keterampilan komunikasi, koordinasi, dan pemahaman antar anggota tim.

4. Mengembangkan Pemikiran Sistemik

  • Tujuan: Peserta dilatih untuk melihat hubungan antara bagian-bagian kecil dalam menciptakan solusi yang lebih besar dan lebih kompleks. Proses ini membangun kemampuan untuk berpikir secara holistik dan sistematis dalam menghadapi masalah.

5. Meningkatkan Keterampilan Desain dan Prototipe

  • Tujuan: Menggunakan LEGO sebagai alat prototyping memungkinkan peserta untuk secara fisik menguji dan memvisualisasikan ide mereka. Ini mengajarkan prinsip-prinsip desain thinking, seperti prototyping, iterasi, dan umpan balik dalam proses pengembangan produk atau solusi.

6. Mengasah Kemampuan Komunikasi

  • Tujuan: Dalam sesi berbasis LEGO, peserta perlu menyampaikan ide dan solusi mereka dengan jelas kepada tim atau audiens. Ini melatih keterampilan berbicara, mendengarkan, serta menjelaskan konsep secara efektif dan persuasif.

7. Membangun Keterampilan Adaptasi dan Fleksibilitas

  • Tujuan: Peserta belajar untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama proses pembuatan model LEGO, baik itu perubahan desain atau perubahan arah proyek. Ini mengembangkan ketangkasan dan kemampuan untuk mengatasi hambatan yang tak terduga.

8. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan

  • Tujuan: Penggunaan LEGO sebagai alat permainan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik, sehingga meningkatkan motivasi peserta untuk terlibat aktif dalam proses belajar dan berpikir inovatif.

9. Mengajarkan Konsep Iterasi dan Eksperimen

  • Tujuan: Peserta diajarkan untuk terus mencoba dan memperbaiki ide mereka, dengan melakukan iterasi pada desain atau solusi yang ada. Hal ini mendukung sikap percakapan terhadap kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

10. Memperkuat Kemampuan Analitis dan Evaluasi

  • Tujuan: Setelah membangun model, peserta diminta untuk mengevaluasi hasil kerja mereka dan menyarankan perbaikan. Ini mengembangkan kemampuan analitis dan kemampuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi suatu solusi.

11. Meningkatkan Pengambilan Keputusan

  • Tujuan: Dalam proses LEGO Build, peserta sering dihadapkan pada pilihan mengenai bagaimana merancang atau membangun bagian tertentu dari proyek mereka. Ini memperkuat keterampilan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan berbagai opsi dan hasil yang mungkin.

Secara keseluruhan, tujuan utama menggunakan permainan LEGO dalam pembelajaran inovasi adalah untuk menciptakan pengalaman yang memungkinkan peserta untuk berpikir kreatif, berkolaborasi secara efektif, dan memecahkan masalah dengan cara yang inovatif, sambil tetap menyenangkan dan menarik.

  • LSP menciptakan identitas pribadi secara abstrak, menciptakan identitas perusahaan secara simbolis, dan membuat koneksi pribadi pada perusahaan menjadi nyata. Sehingga setiap partisipan akan mampu melihat pendapat dan ide pribadi dalam bentuk 3 Dimensi yang kemudian menjadi bagian dari ide bersama. Salah satu hal yang menarik dari LSP ini adalah semua berpartisipasi memberikan ide dan semua ide akan didengarkan dan dikolaborasikan untuk mencapai tujuan bersama.

Metode LSP disusun berdasarkan prinsip :

  • Pemimpin tidak memiliki seluruh jawaban atas pertanyaan yang terjadi di organisasi. Kesuksesan pemimpin berasal dari mendengarkan suara-suara dalam tim.
  • Kontribusi seluruh tim yang membuat tim ikut terlibat dan bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan.
  • Dengan memberi kesempatan kepada anggota tim untuk berkontribusi, maka hasil yang diperoleh akan lebih sustainable.
  • Seringkali tim bekerja kurang optimal dan pengetahuan dari anggotanya kurang dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan organisasi.

Metoda LSP  bisa digunakan untuk memfasilitasi beberapa kegiatan di organisasi sebagai berikut:

  • Visi, misi, dan nilai-nilai milik organisasi
  • Manajemen bisnis
  • Team building
  • Leadership
  • Sharing inovasi atau ide-ide
  • Identifikasi masalah
  • Budgeting
  • Brainstorming

Metoda LSP membuat pengambilan keputusan lebih efektif, karena dalam jangka waktu yang pendek tim dapat memperoleh keputusan yang jelas, disepakati dan dijalankan oleh semua pihak. Last but not least, The power of hand knowledge dimana tangan kita berhubungan dengan 70-80% sel dalam otak kita. Otak mempunyai keterbatasan dalam mengolah informasi dalam satu waktu tertentu, dengan bantuan saraf-saraf yang ada di tangan dapat menghasilkan lebih dari yang dipikirkan.

Risconsulting memiliki layanan fasilitasi menggunakan metode LSP yang dilaksanakan oleh LSP Certified Facilitator. Jika Perusahaan/Organisasi Anda memerlukan fasilitasi kegiatan dengan pendekatan baru, silahkan menghubungi kami. Kapan lagi dapat membuat karyawan perusahaan atau anggota organisasi dapat melakukan problem solving yang baik dengan proses yang menyenangkan?

Kami adalah solusi kreatif untuk
kapabilitas & kapasitas di era digital.

Capai tujuan bisnis Anda bersama tim ahli kami.
Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis.

Mulai Konsultasi Gratis

Company

  • Tentang Kami
  • Solusi
  • Event
  • Blog
  • Hubungi Kami
Risconsulting

Podomoro City Blok
Garden Shopping Arcade Blok B/8DH
Jakarta Barat - 11470

info@ris.co.id
(021) 278 99 508