Popular Articles

May 02, 2025

Experiential Learning Cycle Adalah Perbedaan dan Penerapan nya

experiential-learning-cycle-adalah

Experiential Learning Cycle Adalah Konsep Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Langsung

Apa Itu Experiential Learning Cycle?

Experiential Learning Cycle adalah sebuah metode pembelajaran yang dikembangkan oleh David A. Kolb. Metode ini menekankan pentingnya belajar melalui pengalaman langsung, bukan hanya melalui teori. Kolb berpendapat bahwa pembelajaran terjadi secara efektif ketika seseorang terlibat langsung dalam pengalaman, kemudian merenungkannya, menyusun konsep baru, dan menguji teori tersebut dalam situasi nyata.

Metode ini terdiri dari empat tahapan utama:

  1. Concrete Experience (Pengalaman Konkret) – Peserta terlibat langsung dalam pengalaman baru melalui sebuah aktivitas tertentu.
  2. Reflective Observation (Observasi Reflektif) – Merenungkan pengalaman dari aktivitas yang telah dilakukan tersebut untuk memahami apa yang telah terjadi.
  3. Abstract Conceptualization (Konseptualisasi Abstrak) – Menyusun konsep dalam tuangan ide atau teori berdasarkan refleksi dari pengalaman yang telah direfleksikan.
  4. Active Experimentation (Eksperimen Aktif) – Menerapkan konsep atau teori baru dalam situasi nyata untuk menguji pemahaman.

Metode ini menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi saat mempelajari teori, tetapi juga dalam melakukan eksperimen dan refleksi atas pengalaman nyata yang diperoleh.

Apa Bedanya Experiential Learning Cycle dengan Learning Cycle Konvensional?

Experiential Learning Cycle berbeda dari learning cycle konvensional yang biasanya lebih berfokus pada transfer pengetahuan dari pengajar kepada peserta didik melalui ceramah atau membaca materi. Dalam learning cycle konvensional, proses belajar lebih terpusat pada pemberian informasi dan penyampaian materi.

Sementara itu, dalam Experiential Learning Cycle, peserta belajar melalui pengalaman langsung yang didukung oleh refleksi mendalam. Pengalaman tersebut mendorong peserta untuk mengalami, merenung, mengkonsepkan ide, dan mengujinya dalam praktek. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan lebih cepat diterapkan dalam situasi nyata.

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa learning cycle konvensional lebih bersifat teoritis dan statis, sedangkan Experiential Learning Cycle bersifat dinamis, dengan mengedepankan tindakan, refleksi, dan eksperimen aktif sebagai pusat pembelajaran.

Bagaimana Experiential Learning Cycle Diterapkan dalam Proses Pelatihan?

Penerapan Experiential Learning Cycle dalam pelatihan sangat efektif karena memberi peserta kesempatan untuk tidak hanya belajar teori, tetapi juga untuk mempraktekkannya dalam situasi nyata. Berikut beberapa cara penerapannya:

  1. Pengalaman Langsung – Peserta diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam simulasi atau tugas yang relevan dengan topik pelatihan sehingga mengetahui tentang apa yang terjadi (What).
  2. Refleksi dan Diskusi – Setelah pengalaman, fasilitator mendorong peserta untuk merefleksikan apa (So What?) yang telah terjadi, dengan fokus pada pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman tersebut.
  3. Pengembangan Teori – Berdasarkan refleksi, peserta kemudian diajak untuk mengembangkan (So What?)konsep atau teori baru yang dapat diaplikasikan di masa depan.
  4. Eksperimen Aktif – Peserta diuji dengan situasi nyata lainnya (Next What ?) di mana mereka dapat menerapkan konsep atau teori yang telah mereka pelajari.

Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai jenis pelatihan, baik dalam dunia pendidikan, organisasi, atau pelatihan keterampilan profesional.

Mengapa Experiential Learning Cycle Harus Difasilitasi oleh Fasilitator yang Kompeten dan Tersertifikasi?

Penerapan Experiential Learning Cycle membutuhkan fasilitator yang kompeten dan tersertifikasi, karena proses ini memerlukan panduan yang tepat untuk memastikan bahwa pengalaman, refleksi, dan eksperimen berjalan dengan efektif. Fasilitator harus mampu membimbing peserta untuk:

  1. Mengoptimalkan pengalaman yang mereka alami selama pelatihan.
  2. Memfasilitasi refleksi secara produktif untuk membantu peserta mendapatkan wawasan baru.
  3. Mengarahkan peserta dalam menyusun teori dan konsep yang dapat diterapkan di dunia nyata.

Di Indonesia, banyak fasilitator Experiential Learning yang telah tersertifikasi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sertifikasi ini menunjukkan bahwa fasilitator telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh negara dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk memfasilitasi proses pembelajaran berbasis pengalaman. Fasilitator yang tersertifikasi BNSP ini juga diharapkan memiliki kemampuan untuk menangani berbagai tantangan dalam sesi pelatihan dan dapat memberikan arahan yang efektif agar peserta benar-benar memperoleh manfaat maksimal dari pengalaman belajar mereka.

Produk Experiential Learning RIS Consulting Menganut Experiential Learning Cycle

RIS Consulting memahami pentingnya Experiential Learning Cycle dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan. Oleh karena itu, mereka menawarkan berbagai produk pelatihan yang memanfaatkan metode ini untuk meningkatkan keterampilan peserta melalui pengalaman langsung.

Program pelatihan RIS Consulting dirancang dengan pendekatan yang mendorong peserta untuk terlibat dalam proses pembelajaran aktif, mulai dari pengalaman nyata, refleksi, hingga eksperimen untuk melihat penerapan konsep dalam konteks yang relevan. Dengan fasilitator yang sudah tersertifikasi BNSP, RIS Consulting memastikan bahwa proses pembelajaran ini dilakukan secara profesional dan efektif, sehingga hasilnya lebih berdampak bagi peserta.

Ingin mengetahui produk-produk experiential learning RIS Consulting silahkan klik disini: 

https://risconsulting.id/product/experiential-learning 

Experiential Learning Cycle adalah metode pembelajaran yang sangat efektif untuk mendorong pembelajaran aktif dan aplikatif melalui pengalaman langsung. Dengan mengimplementasikan siklus ini, individu tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Untuk memastikan proses ini berjalan efektif, fasilitator yang kompeten dan tersertifikasi memegang peranan yang sangat penting. Program pelatihan yang mengadopsi Experiential Learning Cycle seperti yang ditawarkan oleh RIS Consulting memberikan kesempatan terbaik bagi peserta untuk berkembang dan memperoleh keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam dunia profesional.

Kami adalah solusi kreatif untuk
kapabilitas & kapasitas di era digital.

Capai tujuan bisnis Anda bersama tim ahli kami.
Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis.

Mulai Konsultasi Gratis
Risconsulting

Company

  • Tentang Kami
  • Solusi
  • Event
  • Blog
  • Hubungi Kami
Risconsulting

Podomoro City Blok
Garden Shopping Arcade Blok B/8DH
Jakarta Barat - 11470

info@ris.co.id
(021) 278 99 508