May 02, 2025
Di tengah tuntutan dunia kerja yang makin kompleks dan dinamis, pelatihan konvensional berbasis ceramah mulai kehilangan daya tariknya. Peserta pelatihan masa kini tidak cukup hanya mendengarkan teori, tetapi ingin merasakan sendiri proses belajar yang relevan dan bermakna.
Inilah alasan mengapa metode experiential learning (pembelajaran berbasis pengalaman) kian populer di kalangan praktisi HR, manajer pelatihan, hingga supervisor yang ingin meningkatkan efektivitas program pengembangan SDM. Metode ini melibatkan peserta secara aktif dalam proses belajar melalui pengalaman langsung, refleksi, serta aplikasi nyata terhadap konteks kerja.
Metode experiential learning adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan pengalaman sebagai inti dari proses belajar. Konsep ini diperkenalkan secara formal oleh David A. Kolb yang menyusun model siklus belajar empat tahap: pengalaman konkret → refleksi → konseptualisasi → eksperimen aktif.
Dalam praktiknya, metode ini tidak hanya membiarkan peserta “melakukan sesuatu”, tetapi juga memandu mereka untuk memahami apa yang terjadi, mengapa itu penting, dan bagaimana menerapkannya kembali dalam dunia kerja. Pendekatan ini sangat cocok untuk topik-topik seperti kepemimpinan, kerja sama tim, komunikasi, hingga pengambilan keputusan.
Metode ini menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya unggul dibandingkan pelatihan tradisional:
Bagi HR atau manajer yang ingin mendorong perubahan budaya kerja, metode ini bisa menjadi alat strategis yang sangat efektif.
Untuk membantu Anda membayangkan penerapannya, berikut beberapa bentuk implementasi metode experiential learning yang sudah terbukti efektif:
Dalam pelatihan manajerial, peserta dibagi ke dalam kelompok untuk mengelola simulasi bisnis lengkap—dari produksi, pemasaran, keuangan, hingga layanan pelanggan. Mereka akan membuat keputusan strategis, menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka, lalu menganalisis hasilnya. Aktivitas ini merefleksikan dinamika organisasi yang kompleks namun dalam suasana yang aman untuk belajar.
Teknik role play digunakan dalam pelatihan komunikasi atau kepemimpinan, misalnya untuk menghadapi percakapan sulit dengan anggota tim. Dengan memainkan peran sebagai manajer dan karyawan, peserta merasakan sendiri tantangan emosi, reaksi, dan pilihan kata yang tepat. Refleksi setelah aktivitas ini memperkuat pemahaman terhadap pentingnya empati dan keterampilan interpersonal.
Penggunaan alat visual seperti LEGO®, kartu metafora, atau board strategi membantu peserta mengekspresikan ide, nilai, dan strategi tim. Teknik ini sangat bermanfaat untuk diskusi yang memerlukan kedalaman refleksi dan keterbukaan, seperti menyusun visi tim atau mengatasi hambatan budaya organisasi.
Bagi Anda yang ingin mulai menerapkan metode ini dalam program pelatihan, berikut beberapa tips awal:
Mengimplementasikan metode experiential learning bukan soal menambahkan permainan ke dalam sesi pelatihan, tetapi tentang mendesain pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Minimal, setiap program pelatihan berbasis experiential learning perlu menerapkan siklus Kolb dalam aktivitas-aktivitasnya. Artinya, setiap aktivitas harus dirancang agar:
Pelatihan yang menerapkan struktur ini cenderung menciptakan pembelajaran yang lebih dalam dan berdampak langsung pada performa kerja.
Metode experiential learning bukan sekadar tren—ini adalah pendekatan yang terbukti mampu menghidupkan kembali semangat belajar dalam organisasi. Bagi HR, manajer, atau profesional pengembangan SDM, metode ini bisa menjadi jawaban atas tantangan pelatihan yang selama ini terasa “garing” dan kurang relevan.
Mari mulai diskusi—hubungi RIS Consulting, kami bisa bantu susun ide atau template pelatihan yang cocok untuk kebutuhan tim Anda.
Temui produk-produk experiential learning RIS Consulting disini:
Kami adalah solusi kreatif untuk
kapabilitas & kapasitas di era digital.
Capai tujuan bisnis Anda bersama tim ahli kami.
Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis.
Company
Podomoro City Blok
Garden Shopping Arcade Blok B/8DH
Jakarta Barat - 11470
info@ris.co.id
(021) 278 99 508